Rencana Majelis Tafsir Alquran (MTA) menggelar pengajian akbar di Desa Kamolan, Kecamatan Blora, Blora, Sabtu (14/7) akhirnya batal digelar. Pasalnya panggung dan lokasi pengajian diserbu puluhan segerombolan orang yang mengatasnamakan warga Blora yang menolak pelaksanaan pengajian tersebut.
Tak hanya itu, segerombolan orang yang menolak itu bahkan berhasil merubuhkan panggung dan merusak sekitar enam mobil yang diparkir di lokasi pengajian, pada Jumat (13/7) malam sekitar pukul 21.30 WIB. Dua mobil milik warga MTA bahkan sempat dilempar bom molotov hingga terbakar.
Sebelum berhasil merusak dan merobohkan panggung, sejak Jumat (13/7) sore ratusan orang tak dikenal sudah mendatangi lokasi pengajian melakukan teror untuk menolak dan membubarkan kegiatan itu.
Bahkan beberapa kali sempat terjadi aksi saling dorong antara kelompok orang penolak dengan aparat dan satgas MTA. Panitia Pengajian memang mengerahkan ratusan satgasnya untuk berjaga-jaga di sekitar lokasi, dengan membuat barikade barisan melingkari lokasi pengajian, sementara kelompok penentang terus berteriak dan merangsek ke depan.
Baru pada malam harinya, pecahlah keributan yang berujung pada robohnya panggung. Selain itu, mobil yang ada di lokasi menjadi amukan kemarahan warga karena panitia tidak segera membubarkan kegiatan tersebut. Selain mobil beberapa sepeda motor juga tidak luput dari amukan kelompok penolak yang sejak siang berada di lokasi.
“Kami hanya ingin pengajian dibubarkan saat ini juga, kami yang punya tempat harusnya meminta izin terlebih dahulu,” ungkap Sarno (53) salah seorang kelompok penentang.
Setelah kejadian itu, ratusan Dalmas yang disiapkan oleh Polres Blora langsung mengamankan lokasi lebih ketat, karena situasi malam itu sangat mencekam, ribuan warga yang berkumpul terus menerobos mendekati panggung yang masih berdiri, sedangkan satgas MTA juga siap siaga.
Berkali-kali aparat Polres meminta kelompok penentang tetap tenang agar tidak melakukan tindakan yang dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polres Blora Kompol Djodi. Namun hal itu cuma sebentar, kemudian sekitar pukul 22.30 terjadi keributan dan aksi saling pukul yang disertai warga menggulingkan sebuah mobil dan membakar atribut MTA yang berada di sekitar panggung.
Aksi keributan itu mengakibatkan dua satgas MTA terluka di bagian pipi akibat lemparan batu sehingga mendapatkan perawatan dari tim medis Polres Blora. Sementara kelompok penentang MTA terus marah dan membakar bendera-bendera MTA yang dipasang di pinggir lokasi. Tidak hanya itu, semua peralatan milik MTA tidak luput diambil untuk selanjutnya dibakar.
Melihat kejadian itu aparat dan panitia akhirnya menarik seluruh panitia dengan mobil polisi. Baru kemudian aksi warga mulai mereda, karena panitia pengajian MTA sudah meninggalkan lokasi.
Yayasan Majlis Tafsir Al-Qur’an (MTA) adalah sebuah lembaga pendidikan dan dakwah Islamiyah yang berkedudukan di Surakarta. MTA didirikan oleh Almarhum Ustadz Abdullah Thufail Saputra di Surakarta pada tangal 19 September 1972 dengan tujuan untuk mengajak umat Islam kembali ke Al-Qur’an. Sesuai dengan nama dan tujuannya, pengkajian Al-Qur’an dengan tekanan pada pemahaman, penghayatan, dan pengamalan Al-Qur’an menjadi kegiatan utama MTA. Saat ini, Ketua Umum MTA dijabat oleh KH. Ahmad Sukina [muslimdaily]
-(muttaqien post)
PERHATIAN...ARTIKEL dalam blog ini boleh di copy dan silahkan antum Share
dan Bagikan kepada teman-teman antum untuk dakwah dan perang melawan media-media sekuler...! JAZAKUMULLOHU KHOIRON KATSIRON..."
2 komentar:
Allah SWT selalu menolong orang-orang yang menolong agama Allah.
dari dulu hingga sekarang dan nanti.. waspadalah wahai kaum muslimin sesungguhnya kita selalu punya musuh yang suatu saat akan menerkam bila ada kesempatan. dan jangan lupa persiapkan kekuatan mu wahai pengikut muhammad...
Posting Komentar
Tinggalkan jejak anda di sini....